Selasa, 02 Agustus 2011

7 Horcrux Voldemort


Horcrux adalah objek yang digunakan untuk menyimpan jiwa dari seseorang, dengan itu, walaupun tubuh dari pencipta Horcrux tersebut dihancurkan, dia akan tetap selamat, namun demikian, hancurnya tubuh si pembuat Horcrux akan menyebabkan penyihir itu dalam kondisi "setengah-hidup" karena mereka kehilangan bentuk jasmani. Metode ini yang digunakan oleh Voldemort untuk mencapai keabadian. Horcrux pertama kali disebutkan dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, walaupun sebenarnya Horcrux dalam bentuk Diary Tom Riddle telah muncul di Harry Potter and the Chamber of Secrets namun pada saat itu tidak disebutkan bahwa benda tersebut adalah Horcrux. Professor Horace Slughorn adalah orang yang menjelaskan bagaimana pembuatan Horcrux dimana dijelaskan bahwa pembuatan Horcrux membutuhkan kematian seseorang untuk proses pemisahan jiwa dari pembuatnya, setelah itu dibutuhkan mantra untuk memindahkan sebagian jiwa tersbut ke sebuah benda.Hermione mendapatkan bahwa mantra pemindah jiwa tersebut tercatat dalam buku Secrets of the Darkest Art. Sihir hitam yang diperlukan untuk menciptakan sebuah Horcrux dianggap sebagai sihir keji yang sangat tercela sehingga jarang sekali dipublikasikan, bahkan di buku-buku Ilmu Hitam.

Horcrux dapat dibuat pada benda apapun, entah benda mati ataupun mahluk hidup. Tidak ada batasan berapa jumlah Horcrux yang dapat dibuat oleh seorang penyihir, walaupun begitu, jiwa penciptanya terbagi menjadi lebih kecil, kehilangan sifat manusia yang alamiah dan jiwanya menjadi tidak stabil. Dalam kondisi tertentu, pemisahan jiwa terjadi terhadap sebuah objek tanpa disadari oleh pembuatnya. Kasus ini terjadi ketika Voldemort melancarkan mantra kutukan kepada Harry Potter yang saat itu berusia satu tahun, kutukan tersebut berbalik kepada Voldemort sehingga tubuhnya hancur namun sebagian jiwanya masuk ke dalam tubuh Harry Potter. Menggunakan mahluk hidup sebagai Horcrux dapat membuat hubungan fisik pada kedua jiwa, yakni jiwa pembuat dan jiwa dari mahluk hidup yang telah menjadi Horcrux tersebut. Sebagai contoh, antara Voldemort dan Harry memiliki ikatan batin yang kuat, demikian halnya Voldemort dapat mengontrol Nagini dan Nagini dapat berkomunikasi dengan Voldemort dan memberitahu mengenai keberadaan Harry, sewaktu mereka bertemu di Godric’s Hollow.

Horcrux sangat sulit untuk dihancurkan. Tidak bisa dihancurkan dengan cara-cara sederhana seperti dipukul, dibanting ataupun dibakar menggunakan mantra biasa. Untuk menghancurkannya, Horcrux harus mengalami kerusakan yang sangat parah sehingga tidak bisa lagi diperbaiki lagi dengan cara apapun. Sangat sedikit objek ataupun mantra yang cukup kuat untuk menghacurkan Horcrux. Apabila Horcrux telah hancur, maka jiwa yang ada di dalamnya akan hancur juga. Sebuah Horcrux dapat dibatalkan lewat proses penyesalan yang mendalam terhadap pembunuhan yang terjadi ketika membuat Horcrux tersebut. Rasa sakit yang dirasakan atas penyesalan ini begitu mengerikan, sehingga dapat membuat pencipta Horcrux terbunuh.

Voldemort mempercayai bahwa tujuh adalah angka mistis yang sangat kuat sehingga ia berencana membuat enam Horcrux sementara bagian ketujuh dari jiwanya tetap ada di dalam tubuhnya. Namun demikian, Voldemort secara tidak sengaja telah membagi jiwanya menjadi tujuh bagian ketika ia gagal membunuh Harry. Faktanya adalah, dari ketujuh Horcrux (termasuk Harry Potter yang adalah Horcrux yang tidak disadari Voldemort), hanya enam Horcrux yang pernah ada sekaligus, hal ini disebabkan karena ketika Horcrux Nagini dibuat, Horcrux Diary Tom Riddle telah dimusnahkan.

Semua Horcrux yang dibuat oleh Voldemort dibuat dengan menggunakan benda yang dianggapnya penting atau benda yang memiliki nilai yang istimewa. Dia menyembunyikan semua Horcruxnya secara hati-hati sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menemukan dan memusnahkannya.


Cincin Marvolo Gaunt

Tom Riddle (yang nanti akan menjadi Lord Voldemort) menciptakan Horcrux pertama dengan menggunakan cincin dari kakeknya dari pihak ibu, Marvolo Gaunt, ketika musim panas sebelum tahun kelimanya sebagai murid di Hogwarts, ketika dia berumur lima belas tahun. Dia membuat mantra setelah membunuh ayahnya yang adalah muggle. Cincin tersebut dimunculkan pada Harry Potter and the Half-Blood Prince, dan telah dimusnahkan oleh Dumbledore.

Dalam Pensieve, terungkap bahwa Riddle mengambil cincin emas tersebut, yang didalamnya terdapat batu hitam dihiasi simbol magis, dari pamanya Morfin Gaunt, dan kemudian merekayasa bahwa pamannya yang membunuh ayah dan kakek-neneknya dengan cara memodifikasi ingatan pamannya. Riddle memakai cincin tersebut ketika di Hogwarts, namun akhirnya menyembunyikannya dalam rumah yang pernah ditinggali oleh keluarga Gaunt. Cincin tersebut disembunyikan bibawah papan lantai, disimpan dalam kotak emas, dan terlindungi dengan beberapa mantra, sampai akhirnya Dumbledore menemukannya pada libur musim panas antara Order of the Phoenix dan Half-Blood Prince. Dumbledore memusnahkan Horcrux dengan pedang Godric Gryffindor, meskipun dia terluka parah oleh kutukan cincin tersebut setelah meletakkan cincin di jarinya. Luka tesebut membuat tangan kanan Dumbledore cacat permanen dan akan membunuhnya dengan cepat jika tidak ditolong oleh Snape, yang memperlambat kutukan pada tangan kanan dan lengan Dumbledore tersebut, tapi tidak bisa dihentukan sampai akhirnya membunuhnya. Cincin yang dimusnahkan tersebut disimpan selama beberapa waktu diatas meja di kantor kepala sekolah.

Sebelum kematiannya, Dumbledore menyembunyikan batu hitam cincin itu di dalam Snitch dan dia memberikannya kepada Harry melalui wasiatnya. Dumbledore telah mempelajari bahwa faktanya batu hitam tersebut adalah Batu Kebangkitan (resurrection stone), salah satu dari tiga Relikui Kematian (deathly hallow). Inilah mengapa dia meletakkan cincin tersebut pada jarinya: dia berharap dia dapat membangkitkan para anggota keluarganya yang telah meninggal dan meminta maaf kepada mereka, namun Dumbledore lupa bahwa cincin itu adalah Horcrux dan telah dilindungi oleh berbagai mantra yang menghancurkan. Voldemort tidak menyadari bahwa batu tersebut adalah Relikui Kematian sepanjang hidupnya.


Diary Tom Riddle

Tom Riddle menggunakan diarynya sebagai Horcrux kedua pada saat tahun kelimanya di Hogwarts. Dia menggunakan mantra setelah membunuh seorang siswa, Moaning Myrtle, dengan menggunakan Basilisk. Diary ini dimunculkan pada Harry Potter and the Chamber of Secrets dan dimusnahkan oleh Harry Potter pada akhir cerita.

Sebelum kejatuhan Voldemort, dia mempercayakan Horcrux kepada Lucius Malfoy. Meskipun menyadari bahwa diary tersebut adalah benda magis, namun Lucius tidak mengetahui bahwa diary tersebut adalah Horcrux. Dengan maksud untuk menjatuhkan Arthur Weasley, Lucius menaruh diary tersebut di keranjang buku Ginny Weasley. Jiwa Tom Riddle yang ada pada buku tersebut merasuki Ginny dan melalui dia, membuka kembali Kamar Rahasia, dan pada akhirnya secara perlahan-lahan mulai mengambil jiwa Ginny. Pada saat Ginny memasuki kamar rahasia Slytherin, Ginny melempar diary itu ke kepala Moaning Myrtle. Saat Harry dan Ron melihat toilet wanita banjir, Harry melihat diary itu dan mengambilnya untuk diselidiki. Di diary itu, Harry dan Tom Riddle berkomunikasi. Harry diajak Tom Riddle untuk pergi ke lima puluh tahun yang lalu. Harry mencoba membuka Kamar Rahasia itu di toilet wanita dengan Parseltongue pada keran air yang bergambar ular, dinding keran itu terbuka dan terdapat jalan manuju Kamar Rahasia. Disana, ia bertemu Tom Riddle dan Harry bertarung melawan Basilisk menggunakan pedang Godric Gryffindor. Setelah Basilisk mati, taring basilisk mengenai tangan Harry, kemudian Harry menancapkan taring itu ke diary Tom Riddle sehingga Tom Riddle musnah tetapi tidak mati. Diary tersebut merupakan Horcrux pertama yang hancur.


Piala Helga Hufflepuff

Tom Riddle menggunakan piala yang dimiliki oleh salah satu pendiri Hogwarts untuk menciptakan Horcrux ketiganya. Dia menggunakan mantra setelah membunuh Hepzibah Smith dengan meracuninya. Piala tersebut dimunculkan pada Harry Potter and the Half Blood Prince dan dimusnahkan oleh Hermione pada Harry Potter and the Deathly Hallows.

Hepzibah Smith, pemilik piala tersebut adalah keturunan jauh dari Helga Hufflepuff. Riddle membunuh Smith, mencuri piala, dan merekayasa bahwa Hokey, peri rumah Smith, yang membunuh majikannya. Voldemort mempercayai piala tersebut kepada Bellatrix Lestrange, yang tetap menjaga piala tersebut pada lemari besinyadi Bank Gringotts. Mantra perlindungan tambahan, termasuk Gemino and Flagrante, digunakan untuk melindungi isi dari lemari besi itu. Harry, Ron dan Hermione mencuri piala itu setelah menerobos masuk dalam bank. Hermione kemudian memusnahkan Horcrux tersebut menggunakan taring Basilisk yang diambil pada rangka Basilisk di Kamar Rahasia.


Liontin Salazar Slytherin


Riddle menciptakan Horcrux keempat dengan menggunakan liontin yang pernah dimiliki oleh Salazar Slytherin, yang juga pernah dimiliki oleh ibu Riddle, Merope Gaunt. Dia menggunakan mantra setelah membunuh seorang gelandangan Muggle. Liontin disebutkan pada Harry Potter and the Order of Phoenix (disebut sebagai liontin yang tidak satupun dapat membukanya) dan dihancurkan oleh Ron Weasley pada Harry Potter and the Deathly Hallows.

Liontin Slytherin telah diwariskan secara turun-temurun dan akhirnya diwarisi oleh Merope Gaunt. Setelah ditinggalkan oleh suaminya, Tom Riddle Senior, Merope menjual liontin kepada Caratacus Burke, penjaga toko Borgin & Burkes, 14 galleon, nilai yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan nilai sebenarnya dari liontin itu. Liontin itu akhirnya terjual kepada Hebzibah Smith. Riddle mencuri liontin tersebut, bersama dengan Piala Helga Hufflepuff, setelah membunuh Smith. Setelah liontin tersebut menjadi Horcrux, Voldemort menyembunyikannya dalam guadimana dia pernah meneror dua anak yatim piatu yang satu panti asuhan dengannya. Perlindungan magis dibuat dalam gua tersebut termasuk sebuah pintu yang hanya bisa dibuka dengan memberikan darah, perahu yang dimantrai, kolam ramuan yang menyebabkan kesakitan dan penglihatan yang mengerikan bagi siapa yang meminumnya dan mantra Inferius.

Dalam kesombongannya, Voldemort memberitahukan petunjuk terselubung mengenai pembuatan Horcrux-Horcrux tersebut kepada para pengikutnya. Mengetahui mengenai Horcrux ini, Regulus Arcturus Black menduga dengan tepat bahwa liontin Salazar Slytherin adalah salah satu Horcrux dan tempat dimana itu disembunyikan. Dalam usaha menjatuhkan Voldemort, dia dan peri rumahnya, Kreacher, mematahkan semua mantra perlindungan dan mencuri liontin tersebut, Regulus lalu mengganti liontin itu dengan liontin palsu dan menempatkan liontin palsu di tempat yang sama dengan liontin yang asli (liontin palsu itu didapatkan Harry bersama Dumbledore di gua pinggir laut yang tersembuyi dalam buku keenam). Dalam aksinya itu Regulus terbunuh oleh para Inferi, Kreacher kemudian membawa liontin tersebut ke rumahnya di Grimmauld Place Nomor Duabelas. Kreacher melanjutkan menjaga liontin bertahun-tahun. Namun, ketika Orde Phoenix menggunakan rumah tersebut sebagai markas, liontin tersebut dicuri oleh Mundungus Fletcher, seorang kriminal dan anggota Orde. Dia memberikan liontin tersebut kepada Dolores Umbridge sebagai suap ketika Dolores menemukan Mundungus menjual benda curian.

Dua minggu setelah mengetahui hal tersebut, Harry, Ron dan Hermione menyusup ke Kementrian Sihir dimana Umbridge bekerja dengan cara menyamarkan diri sebagai anggota Kementrian Sihir dan mendapatkan liontin tersebut dari leher Umbridge. Ron kemudian menyelamatkan Harry ketika tercekik oleh liontin ketika Harry memakainya di leher. Ketika Ron akan memusnahkan liontin itu, jiwa yang ada di dalam liontin membentuk gambaran Harry dan Hermione yang sedang bermesraan, Ron menjadi khawatir bahwa kedua temannya diam-diam behubungan mesra ketika dia tidak ada. Ron memusnahkan liontin menggunakan pedang Godric Gryffindor di hutan Dean.


Mahkota Rowena Ravenclaw

Lord Voldemort menciptakan Horcrux kelimanya menggunakan mahkota dari Rowena Ravenclaw. Dia menciptakan mantra setelah membunuh seorang petani Albania. Mahkota ini diperkenalkan di Harry Potter and the Deathly Hallows, namun sebenarnya telah muncul sejak Harry Potter and the Half Blood Prince. Anak perempuan dari Rowena, Helena Revenclaw, hantu Nyonya Abu-Abu (Grey Lady) asrama Ravenclaw, mencuri mahkota tersebut dari ibunya dengan maksud agar menjadi lebih cerdas dari ibunya. Dia melarikan diri ke Albania, dimana dia menyembunyikan mahkota di sebuah rongga pohon ketika Baron Berdarah (Bloody Baron) mencarinya. Setelah Helena dibunuh oleh Baron Berdarah, dia menjadi hantu asrama Ravenclaw, dan Tom Riddle, ketika menjadi murid Hogwarts, merayu Helena untuk mengatakan dimana lokasi mahkota tersebut. Segera setelah meninggalkan Hogwarts dan terbunuhnya Hepzibah Smith (ketika Riddle mencuri liontin Slytherin dan piala Hufflepuff darinya), Riddle pergi ke Albania dan mengambil benda itu dan sementara berpikir untuk meningkatkan kekuatannya. Bertahun-tahun kemudian, ketika Voldemort kembali ke Hogwarts dan melamar untuk posisi pengajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam (Defense against the Dark Arts) namun ditolak oleh Albus Dumbledore, dia menyembunyikan mahkota tersebut yang telah menjadi Horcrux dalam Ruang Kebutuhan. Karena Voldemort yakin bahwa hanya dirinya satu-satunya orang yang mampu menemukan Ruang Kebutuhan (Room of Requirement), maka dia tidak pernah melindungi mahkota tersebut dengan mantra.

Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Harry pertama kali berhubungan dengan mahkota tersebut ketika dia terburu-buru menyembunyikan buku ramuan lama Snape dalam Ruang Kebutuhan, Harry menggunakan itu untuk membantunya menandai lokasi sehingga nantinya dia dapat menemukan dimana dia menyembunyikan buku ramuan. Setelah mendapat petunjuk dari hantu Nyonya Abu-Abu mengenai keberadaan mahkota tersebut, Harry teringat kejadian ketika dia menandai lokasi menggunakan mahkota itu dan bergegas mengambilnya dari Ruang Kebutuhan. Mahkota tersebut dimusnahkan secara tidak sengaja oleh mantra Fiendfyre oleh Vincent Crabbe ketika dia, Gregory Goyle dan Draco Malfoy menyerang Harry, Ron dan Hermione dalam Ruang Kebutuhan.


Harry Potter

Voldemort secara tidak sengaja menyimpan jiwanya dalam tubuh Harry Potter ketika bermaksud membunuhnya. Kejadian ini terjadi pada pembukaan Harry Potter and the Sorcerer’s Stone. Bagian dari jiwa Voldemort dalam tubuh Harry dimusnahkan secara tidak sengaja oleh dirinya sendiri dengan Tongkat Elder (Elder Wand).

Ketika masih bayi, Harry Potter ada di dalam kamar ketika Kutukan Pembunuh Voldemort berbalik mengenai Voldemort sendiri. Harry menjadi Horcrux ketika jiwa Voldemort yang terpisah masuk kedalam tubuh Harry setelah kutukan yang gagal dari Voldemort. Bekas luka berbentuk sambaran petir pada dahi Harry adalah akibat dari percobaan pembunuhan tersebut. Akibatnya, Harry dapat memperoleh penglihatan ke dalam mental dan emosi Voldemort. Penglihatan tersebut biasanya disertai dengan rasa sakit pada bekas luka di dahi Harry. Lewat Voldemort, Harry diwarisi kemampuan berbicara dan mengerti Parseltongue.

Ketika Voldemort menyadari kemampuan telepati Harry, Voldemort tidak menyadari bahwa dalam jiwa Harry terdapat sebagian jiwanya. Ketika Voldemort bermaksud untuk membunuh Harry dengan Kutukan Pembunuh, dia memusnahkan bagian dari jiwanya sendiri yang ada dalam diri Harry. Setelah itu dimusnahkan, tidak ada lagi hubungan antara keduanya, dan Harry tidak pernah lagi merasakan rasa sakit pada bekas lukanya.


Nagini

Nagini adalah ular kesayangan Voldemort yang ada bersamanya setiap saat. Nagini merupakan Horcrux dari mahluk hidup selain Harry Potter. Nagini merupakan ular peliharaan Lord Vodemort. Kemunculan Nagini pertama kali disebutkan dalam Harry Potter and the Goblet of Fire. Nagini mengadu pada Voldemort bahwa ada seorang muggle tua yang sedang menguping percakapan Voldemort dan Peter Pettigrew dekat pintu.Voldemort menggunakan bisa Nagini untuk keberlangsungan hidupnya sampai dia dibangkitkan kembali oleh Peter Pettigrew. Horcrux Nagini diciptakan ketika Voldemort bersembunyi di hutan Albania, korban dari penciptaan Horcrux ini adalah Bertha Jorkins. Nagini dimusnahkan oleh Neville Longbottom dengan menggunakan pedang Godric Griffindor, yang juga sebelumnya telah memusnahkan liontin dan cincin.

Dengan menggunakan Nagini sebagai Horcrux, membentuk hubungan antara keduanya, Voldemort dapat mengontrol Nagini, dan sebaliknya, Nagini dapat berkomunikasi dengna Voldemort, sebagai contoh ketika kejadian di Godric’s Hollow, Nagini memberitahukan kepada Voldemort bahwa Harry ada bersamanya.


19 komentar:

  1. Nagini itu ular yang dibebaskan harry di kebun binatang di HP 1 bukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukann.. itu lain lagi.. keliatan dari coraknya..

      Hapus
    2. Bukan, ular yang dibebaskan Harry Potter pada Philosopher's Stone hanya untuk memberi tahu kepada pembaca atau penonton bahwa Harry adalah seorang Parseltongue

      Hapus
  2. Wwwwoooowww sangat menolong sekali.. thank you..:)

    BalasHapus
  3. kok jadi kangen Harry Potter ya? :'(

    BalasHapus
  4. Bermanfaat sekali tulisan ini.. thankyou..

    BalasHapus
  5. Habis baca ini, langsung berasa tua..😂😂

    BalasHapus
  6. Saya masih penasaran, kenapa taring basilisk bisa memusnahkan horcrux... apa yang istimewa dengan binatang itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena basilisk dibunuh harry dengan pedang godric grifindor, jadi di darah basilisk mengalir kekuatan dari pedang itu, makanya buku diary tom riddle bisa di musnahin pakai gigi dari basilisk, terus harmione sadar akan hal itu, jadi untuk ngehancurin piala, hermione dan ron balik ke ruang rahasia, cabut gigi basilisk dan hancurin horcrux piala

      Hapus
    2. Kok malah kebalik ya, aku cuma nonton film sih. Kalo difilm katanya pedang itu hanya mengambil yg lbh dr dia, jd ketika dia bunuh basilsk automatis kekuatan basilsk menghancurkan horcrux turun ke pedang griffindor. Itu yg di film, atau mungkin sumber kamu di buku dan trnyata di buku ceritanya berbeda aku kurang tau juga sih

      Hapus
  7. Ramuan yang digunakan untuk melindung horcrux?

    BalasHapus
  8. Terimakasih, lengkap bgt penjelasannya.

    BalasHapus
  9. Apakah harry benar-benar hocrux nya Voldemort, terus kenapa ya di novel The Cursed Child ketika Albus (Anaknya Harry) dalam bahaya dia masih merasakan sakit di scarnya, dan dia masih fasih berbahasa parseltongue.

    BalasHapus
  10. I really love to read this article, thankyou so much.

    BalasHapus